Penemu Benua Amerika… Columbus Atau Zheng He (Cheng Ho) ?
Posted by Heri Setiawan pada Mei 30, 2007
Berita seperti ini saya terima pada pertengahan tahun 2003… Saya coba menuliskannya kembali di blog ini sebagai wacana bagi yang belum mengetahuinya. Bagi yang mengetahui update dari wacana ini harap menuliskannya disini.
========================================================================
Laksamana Zheng He, terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.
Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London sekitar 2,5 tahun lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.
Pernyataan Gavin Menzies
Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.
Bahkan menurutnya, Zheng He ‘mengalahkan’ Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.
”Laksamana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,” ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.
Penemuan Peta Kuno
Pernyataan Menzies didukung juga dengan penemuan Peta kuno yang baru dipamerkan di Beijing, Senin (16/1/2006). Namun, sebagian kalangan meragukan keaslian peta yang kertasnya telah menguning tersebut karena menggambarkan wilayah Amerika Utara dan Selatan dengan detail yang tidak lazim. Salinan peta kuno tersebut dibeli pada tahun 2001 oleh seorang pengacara China yang juga kolektor benda seni, Liu Gang.
Dia mengaku tidak mengetahui arti penting peta tersebut sebelum membaca buku karya penulis Inggris, Gavin Menzies, yang menilai bahwa bukan Columbus yang pertama kali menemukan Amerika, melainkan seorang laksamana Tiongkok.
Buku berjudul “1421: the Year China Discovered America” karangan Menzies tersebut menyebut Zheng He memimpin armada berkekuatan 30.000 orang dan 300 kapal ke benua Amerika di abad ke-15. Zheng membawa misi dari Kekaisaran Ming untuk memperluas pengaruh China ke seluruh dunia. Tidak heran bila Zheng dan anak buahnya juga pernah singgah ke wilayah Indonesia, di antaranya Semarang, di abad ke-15.
“Peta ini mencantumkan informasi yang diyakini akan membantu kita memahami perjalanan ketujuh Zheng He,” kata Liu yang membeli peta tersebut seharga US$ 500 dari sumber yang tidak disebutkan. “Peta tersebut menunjukkan bahwa penjelajah China tersebut telah berada di Amerika jauh sebelum Columbus. Peta tersebut juga menunjukkan pemahaman bangsa China atas seantero jagad,” lanjut Liu.
Perbandingan Armada Laksamana Zheng He dan Columbus
Perbandingan angkatan laut Zheng He dengan angkatan laut ColumbusSamuel M. Wilson, digambarkan seorang Professor Anthropology di University of Texas di Austin, Amerika Serikat seperti berikut:
“A huge fleet left port in 1414 and sailed westward on a voyage of trade and exploration. The undertaking far surpassed anything Columbus, Isabella, and Ferdinand could have envisioned. The fleet included at least sixty-two massive trading galleons, any of which could have held
Columbus’s three small ships on its decks. The largest galleons were more than 400 feet long and 150 feet wide (the Santa Maria, Columbus’s largest vessel, was about 90 by 30 feet), and each could carry about 1,500 tons (Columbus’s ships combined could carry about 400 tons). More than one hundred smaller vessels accompanied the galleons. All told, 30,000 people went on the voyage, compared with Columbus’s crew of 90-some.”Satu angkatan laut meninggalkan pelabuhan pada tahun 1414 dan berlayar ke arah barat untuk tujuan perniagaan dan penerokaan. Pelayaran tersebut jauh melebihi apa yang terjangkau oleh Columbus (Cristopher Columbus yang disebut sebagai ahli pelayaran yang pertama menemui Amerika), Raja Ferdinand dan Ratu Isabella (yang bergabung untuk mengalahkan Kerajaan Islam terakhir di Andalusia yaitu Granada pada tahun 1492). Angkatan tersebut terdiri dari sedikitnya enam puluh dua kapal dagang besar, dimana satu kapal bisa menempatkan ketiga kapal Columbus di atas deknya. Kapal yang terbesar berukuran panjang 400 kaki dan lebar 150 kaki (Santa Maria, kapal Columbus terbesar hanya berukuran 90 kaki panjang dan 30 kaki lebar), dan setiap satu kapal bisa mengangkut kira-kira 1,500 ton (kapal-kapal Columbus jika digabungkan hanya mampu menampung kira-kira 400 ton).
Lebih dari satu ratus kapal-kapal kecil mengiringi kapal-kapal galia tersebut. Dapat dikatakan 30,000 orang ikut dalam perjalanan berbanding awak kapal Columbus yaitu sekitar 90 orang.
Sumber referensi:
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=187041&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=185
http://www.nnseek.com/e/soc.culture.malaysia/admiral_muhammad_cheng_ho_envoy_muslim_kurun_ke_15_17913386m.html#17913386
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0601/17/lua06.html
Roy said
Sebenarnya yang menemukan benua Amerika pertama itu adalah seorang viking pada sekitar tahun 1000, namanya Leif Ericson. Silahkan dicari di wikipedia untuk membaca history nya. 🙂
szpilman said
Terus Terang,
yang menemukan Benua Amerika itu ga ada …
Wong uda ada Penduduknya, yakni, Indian.
Bukan kah itu yang perlu diluruskan ?
Jika suatu saat ada orang Portugis mengklaim bahwa dia adalah penemu Indonesia, ada yang rela ga ?
Heri Setiawan said
@Mas Roy,
Terimakasih atas informasinya…
@szpilman,
Mungkin benar juga ya..?
Siapa yang menemukan eropa..? 😀
Mungkin kecenderungan “penemuan” disini adalah untuk membandingkan teknologi yang digunakan saat itu… dan mungkin memang Laksamana Cheng Ho mempunyai armada yang terbesar di zamannya..
soerja said
sejarah kan ditulis oleh pemenangnya kan wekekek
kalo disebut bangsa indian sebagai penemu, lha nanti mereka ndak bisa direbut dong tanahnya
tapi bener sih,kalo armada sam po kong dibandingin sama armada columbus.. jauuuuhhh.. ada tu digambarin di national geographic… kalo kata penulisnya, perbandingannya mengerikannnn
Teloman said
penemu benua amerika??? emang kapan hilangnya?….kurasa ga pernah hilang tuuh…hehehe
b-gelo. said
-saya rasa penemunya adalah;allh SWT.
Heri Setiawan said
Allah adalah Pencipta, bukan penemu… 😀
Pink Pink said
Yang menemukan Amerika sebenarnya ya Paklik saya, Asal kata Amerika dulu itu karena paklik saya bilang ke mBah saya sudah di temukan ingMeriko, karena mbah saya agak kurang jelas mendengarnya terus dia tanya Amerika ?
Padahal sebetulnya itu hanyalah sekedar gombal ! Sekarang gombal itu sudah menjadi Elite dan petentang-petenteng. Tapi tetap saja GOMBAL !
yang ditemukan Admiral ChengHo adalah kebenaran dalam Islam.
a-rohman said
wey mas Heri, saya agak bingung dengan kata-kata penemuan karena seperti yang udah dibilang mas Spilzman kalo disana kan sudah ada penduduknya, jadi kata-kata penemu kayanya kurang cocok deh untuk laksamana zheng-he
Heri Setiawan said
mungkin yang dimaksud dengan “penemuan” disini adalah memasukkan daerah/wilayah dalam suatu peta…
muhammad faisal said
Waduh enak ya kalau jadi Penemu bisa terkenang namanya walapun
jasad nya sudah tidak ada, tapi seperti nya kalau org Indonesia ada yang menjadi seorang Penemu Gimana ya !…..
hehehe said
baru nemuin ameRIKA aja udah heboh,,,
ane yang nemuin ameSANTY,ameNOVI ameSIAPA aje biasa2 aje…ya gak???heheheheheeeeee
sepele jangan di bikin ribet X
retnoarum said
assalamualaykum akhi hery….
saya cuma mo nambahin yg saya dapat dari mailis….mungkin antum dah pernah baca..:)
Bukan Christopher Columbus yang menemukan Benua Amerika yang pertama,
tapi Laksamana Cheng Ho (1371-1435) dari Cina. Begitu kata Liu Gang,
seorang kolektor peta. Ia mempunyai bukti untuk teori kontroversialnya
itu berupa peta yang berasal dari 1763. Namun, menurut Gang, peta itu
memiliki tanda yang jelas yang menerangkan peta itu adalah salinan
dari peta asli yang dibuat pada 1418. Tahun itu berbarengan dengan
ekspedisi Laksamana Cheng Ho yang berlangsung dari 1405 hingga 1432.
Dari sini, Gang yakin Cheng Ho adalah orang yang menemukan Benua
Amerika pertama kali dan mengelilingi dunia.
Peta itu dipamerkan Gang di Beijing sejak 16 Januari lalu. Gang
membeli peta itu dari kolektor peta dari Shanghai pada 2001. Namun, ia
baru menyadari betapa pentingnya peta itu setelah membaca buku laris
karya Gavin Menzies, 1421: The Year China Discovered the World. Dalam
buku itu, Menzies menerangkan teorinya bahwa peta dunia yang dibuat
oleh Laksamana Cheng Ho itu disalin oleh pembuat peta dari Eropa yang
kemudian digunakan sebagai panduan bagi misi penjelajahan samudra oleh
bangsa Eropa seperti Columbus, Ferdenand Magellan, Vasco da Gama, dan
James Cook.
Cheng Ho adalah kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar
Yongle (berkuasa pada 1403-1424)–kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao,
berasal dari Provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan,
Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan kasim. Ia adalah seorang
bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han tapi
beragama Islam.(dari mailis karinasari,AFP)
zurick zaryan said
Hihihihih……..nemu di mana?
Fariz_kreebo said
MAS, penemu benua asia dan afrika siapa YA ?!
heri said
wah ndak tahu mas… 😀 …
F4154LMAN said
taun 1492 kalau gak salah 2 orang navigatornya colombus yang menunjukkan jalan itu muslim spanyol juga, di amerika sendiri saat itu orang2 muslim spanyol sudah menetap disana (mungkin menghindari inkuisisi, gak tau deh..) wallahu alam
mugi said
penemu benua australia siapa siih?
bingung..
mang uu said
ehm , cheng ho!!!!. satu kata…… aku yakin koq.
hahaha said
hahahahahahahaha
dasar orang indo urus-urusin yg nggk penting,nggk ada yg nmx penemu benua mmngx benua amerika pernah hilang…goblok banget semua..mmngx sejarah sama dgn isi kitab suci nggk yg sama..klo mau percaya sejarah berarti lho nggk percaya ma kitab suci..PAHAM..
hehehe said
dah lah,ribet bener ngurusin negara orang…
urusin negara sendiri aj dulu,,
mau siapa kek yang nemuin,biarin aja,,,
gitu aja kok repot….
heheheheheeee
dawus said
penemu nya,putra sampoerna..
excualizer said
yg nemu benua amerika siapa itu kga begitu brpengaruh walaupun dah berabad2 nemuin sblm colombus tp yg pasti yg ngeclaim dluan colombus sama kaya reog ponorogo yg di claim malaysia
khotaminur said
Ya wajarlah columbus dsebut penemu benua amerika, dunia kita skrg ini kan dkuasai dunia barat. Jadi kita dcekoki pandangan barat. Akibat imperialisme nih.
Dalam pandangan barat, mereka baru mengenal amerika ketika columbus berhasil pulang dgn selamat dr daratan itu.
http://nurkhatami.wordpress.com/2011/04/13/umat-islam-sudah-lebih-dulu-menemukan-amerika-sebelum-columbus/
laras dwi andara putri said
terimakasih
Informasinya ini
Memudahkan saya untuk menjawab PR yg di berikan guruku
hardi said
bagi saya yang menemukan benua Amerika itu adalah ORANG YG KEHILANGAN BENUA…………………………
DukDengTOG said
iwak peyek siapa yg nemuin ya